Tahukah Kamu?

Dua Golongan Manusia: Kafir vs Mukmin

image

image

Menurut Allah, manusia itu cuma terdiri dari dua golongan: golongan orang kafir dan golongan orang mukmin. Tidak ada golongan ke tiga.

Apa dan siapa itu kafir?

Banyak definisi kafir, namun sulit menemukan pengertian yang selaras dengan pengertian kafir yang dimaksud oleh Allah.

Ada yang mendefinisikan kafir:

Jadi menurut syariat Islam, manusia kāfir yaitu: Mengingkari Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.

KBBI mengartikan kafir:

ka·fir n orang yg tidak percaya kpd Allah dan rasul-Nya;
harbi orang kafir yg mengganggu dan mengacau keselamatan Islam sehingga wajib diperangi; — muahid orang kafir yg telah mengadakan perjanjian dng umat Islam
bahwa mereka tidak akan menyerang atau bermusuhan dng umat
Islam selama perjanjian berlaku; — zimi orang kafir yg tunduk kpd pemerintahan Islam dng kewajiban membayar pajak bagi yg mampu;
me·nga·fir·kan v 1 menganggap (memandang) kafir; 2 menjadikan kafir;
ke·ka·fir·an n perihal (yg bersifat atau berciri) kafir

Kafir menurut definisi di atas ialah orang yang tidak percaya kepada Allah. Definisi ini kurang lengkap. Orang yang tidak percaya kepada Allah sudah pasti kafir. Tapi ada juga lho orang yang percaya kepada Allah dan rasulnya namun disebut kafir juga oleh Allah.

Soal definisi kafir ‘mengingkari Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah’ ada benarnya, cuma tidak jelas maksudnya untuk orang awam. Apakah yang dimaksud dengan kata sembah? Apakah itu dalam arti harfiah seperti menyembah patung di zaman nabi ataukah dalam arti maknawi. Ini yang tidak dirinci.

Pada masa kini memang sudah jarang dijumpai orang menyembah patung secara lahiriah. Mereka percaya bahwa menyembah patung dalam arti harfiah itu musyrik. Anehnya, mereka tidak sadar kalau mereka sudah menjadi penyembah aktif berhala nasar yang dalam kehidupan nyata. Yang dimaksud penyembah di sini ialah pemuja, pembela dan yang rela mati atau menyerahkan jiwa raganya demi ideologi yang disimbolkan oleh patung burung nasar. Penyembah dalam arti ini sangat banyak jumlahnya (mayoritas) bahkan di negeri negeri yang katanya 90% muslim.

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah. (Yusuf:106)

Jadi apa yang dimaksud dengan kafir menurut Allah? Kafir adalah kelompok yang:
• menolak Allah sebagai obyek pengabdian;
• menolak Allah sebagai satu satunya obyek pengabdian;
• menolak seruan yang dibawa oleh para penyampai pesan Allah.
(Topik ini insyaAllah akan dibahas di postingan tersendiri)

Inilah definisi yang tepat menurut Al Quran.

(Saya lebih memilih kata mengabdi dan pengabdian dari pada kata menyembah, persembahan dan sembahyang untuk menterjemahkan kata عبد يعبد عبادة. Karena kata kata yang pertama lebih jelas dan faktual. Sedangkan kata kata yang kedua maknanya kabur dan mengalami degradasi dan pensakralan makna. Kata mengabdi kepada bisa juga diganti dengan kata: 1. menjadi abdi, menjadi alat, menjadi aparat atau menjadi warga 2. menuruti perintah, mentaati, mematuhi).

Orang yang menolak Allah sebagai obyek pengabdian (ilah, tuhan), yang kepada-Nya kita mengabdi adalah orang kafir murni. Orang kebanyakan menyebutnya atheis, meskipun ini tidak tepat karena sebenarnya si atheis juga punya tuhan: tuhan egoisme, sukuisme, nasionalisme, sosialisme dll).

Kafir Musyrik 
Adapun yang dimaksud dengan menolak Allah sebagai satu satunya obyek pengabdian adalah mereka yang tidak mau mengabdi
hanya kepada Allah. Oke, mereka mau mengabdi kepada Allah dalam urusan kehidupan pribadi. Tetapi untuk urusan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, mereka tidak mau menyerahkan urusan tersebut kepada Allah. Mereka merasa cukup dengan diri mereka tanpa bantuan Allah. Mereka membatasi campur tangan Allah hanya dalam urusan pribadi. Allah tidak berhak ikut campur dalam urusan kemasyarakatan dan kenegaraan. Sebagai gantinya,  lalu mereka membuat tandingan tandingan di samping Allah (apakah itu filsafat, pandangan hidup atau hukum).

Kelompok ini yang oleh Allah disebut orang kafir dari golongan musyrik.

لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ

Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.

Dua ayat di atas dengan tegas menyatakan bahwa orang musyrik adalah kafir.

Orang kafir dari golongan ini bisa jadi mengucapkan dua kalimat syahadat (percaya Allah itu Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad rasul-Nya). Kemudian bisa jadi mereka salat, puasa dan tiga rukun Islam lainnya. Boleh jadi mereka juga rajin berzikir, bershalawat, baca surat yasin atau ayat kursi. Tetapi mereka tetap saja kafir bila mereka masih:
• mengabdi kepada selain Allah;
• memilah milah urusan;
• menyerahkan urusan; kepada selain Allah
• berhukum kepada selain hukum Allah;
• mereka masih berlindung kepada (menjadikan sebagai pelindung, pemimpin, teman) selain Allah.

مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang musyrik,

مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ

yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

وَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ ۖ كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ

Dan mereka telah memotong-motong (memilah milah) urusan (agama) mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali.

Allah mendefinisikan musyrik sebagai orang yang memecah belah agama (rum:31-2) atau orang yang  memotong (memisah misahkan) urusan (al anbiya:93). Orang (sekuler) seperti ini yang biasa berkata: ini urusan agama, dan ini urusan negara. Urusan agama tidak bisa masuk ke wilayah negara…dst.

Kafir Munafik

Ada yang berpendapat munafik itu abu abu. Bukan hitam (kafir), bukan juga putih (mukmin). Dia perpaduan antara mukmin dan kafir.
Seperti postingan berikut:

‘Kaum abu-abu’ ini sangat berbahaya karena mereka memerangi Islam atas nama Islam, membuat makar terhadap Islam dengan senjata Islam, mempermainkan hukum-hukum Islam atas nama pembaharuan (Ishlah), keluwesan dan berpegang teguh pada jiwa syariat. Mereka menghasilakan fatwa-fatwa pesanan untuk mencapai tujuan mereka atau menjilat tuan-tuan mereka.”

Benarkah seperti itu?

Mengutip kata kata Almasih:
“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.”

Serigala berbulu domba! Seperti itulah perumpamaan si munafik. Dia tetap saja serigala biarpun memakai pakaian dan parfum domba. Sampai kapanpun dia tidak bisa menjadi domba.

فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللَّهُ أَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوا ۚ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ ۖ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا

Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

وَإِذَا جَاءُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَقَدْ دَخَلُوا بِالْكُفْرِ وَهُمْ قَدْ خَرَجُوا بِهِ ۚ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا يَكْتُمُونَ

Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu, mereka mengatakan: “Kami telah beriman”, padahal mereka datang kepadamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.

Jelaslah bahwa munafik menurut Allah termasuk golongan kafir.

Kafir Ahli Kitab

Ahli kitab yang kafir yang dimaksud di surah al bayyinah:1, 6 adalah ahli kitab yang fasik, yaitu ahli kitab yang mengetahui kebenaran tetapi hidup tidak sesuai dengan kebenaran bahkan berusaha menyembunyikan kebenaran.

Perumpamaan serigala berbulu domba lebih ditujukan kepada si Ahli Kitab fasik ini. Secara fisik penampilannya meyakinkan seperti orang saleh (nabi). Bicaranya fasih dan hafal Al Kitab (Qur’an) tetapi apa yang ada dalam hati dan tindakan mereka sangat bertolak belakang dengan kebenaran. Tentang ini sudah dibahas di postingan https://jalanallah.wordpress.com/2014/11/06/apakah-definisi-ahli-kitab-menurut-ayat-ayat-al-quran/

Dalam postingan ini akan saya jelaskan dari sudut pandang Al Masih.

Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Matius 10:17-18

Di zaman Al Masih, Ahli Kitab fasik sudah ada. Al Masih menyebutnya Ahli Taurat atau majlis agama (di sini majlis ulama?)
Mereka ini yang memata matai Al Masih serta memprovokasi penguasa yang zalim agar menangkap dan menghukum Al Masih.

Di masa sekarang, si ahli kitab fasik di lingkungan ummat Kristen berpenampilan kristiani. Di lingkungan ummat Islam berpenampilan sangat islami. Tapi awas, merekalah yang akan mengecam, memerangi dan menyerahkan seorang hamba Allah yang berusaha memurnikan agama-Nya kepada majlis agama dan penguasa zalim untuk dihakimi.

Ini sudah menjadi sunnatullah dan sunnah rasul, di mana ada muwahhid yang ingin menegakkan agama Allah secara murni dan konsekwen, di situ ada orang kafir dari golongan ahli kitab fasik yang akan memerangi dengan fatwa sesat, khawarij, bukan islam dan sejenisnya.

Siapa ahli kitab fasik yang dimaksud? Dia adalah seorang yang memegang posisi penting dalam firqah. Dia seorang Rabi (pengasuh, pembimbing, guru besar) di organisasi keagamaannya dan dia sangat dekat dengan kekuasaan thaghut.

Apa dan Siapa Mukmin itu?

Ayat ayat di bawah ini menjelaskan pertanyaan ini.

الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka menegakkan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ

Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.

وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka mengabdilah kepada Nya dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.

Menurut ayat ayat Allah di atas, mukmin adalah orang yang
• menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah;
• menerima dengan rela semua keputusan hukum Allah;
• menegakkan salat;
• menunaikan zakat;
• menyuruh yang Allah perintahkan (amar ma’ruf) dan mencegah perbuatan yang Allah larang (nahi mungkar).
• dan masih banyak lagi (sudah dijelaskan di postingan terdahulu).

Tinggalkan komentar