Profil Mujahid

Burak Karan Pemain Bola Proffesional German

image

image

Burak Karan, Mantan Pemain Sepak Bola Profesional Jerman Yang Berjihad Di Suriah
Selasa, 14 Muharram 1435 at Selasa, 14 Muharram 1435
Shoutussalam – Jihad Suriah telah menyedot perhatian banyak orang, dari beragam kalangan beraneka usia, gender, ras, negara dan profesi. Setelah sebelumnya mantan rapper terkenal Jerman bernama Deso Dogg diketahui berhijrah dan berjihad di Suriah, kabar baru-baru ini menyebutkan salah seorang pesepak bola muda Jerman juga berada disana.

Majalah berita bulanan Jerman, Der Spiegel melalui situs onlinenya pada Senin (18/11/2013) menyitir nama pemuda berumur 26 tahun bernama Burak Karan. Ia dikabarkan ikut berjuang dengan kelompok Jihadis di Suriah.

Ada yang mengatakan ia menjadi prajurit Jabhat al Nusrah, sementara sumber lain menyebut ia bersama Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS). Akan tetapi, sejumlah sumber mengatakan ia telah gugur syahid di wilayah Azaz, perbatasan Turki-Suriah yang berada di bawah kontrol ISIS. Wallahu a’lam.

Burak Karan syahid pada Oktober lalu, setelah terkena ledakan bom yang dijatuhkan pesawat rezim Bashar Assad.

Di negaranya, pemuda Turki kelahiran Jerman tersebut dikenal sebagai pemain sebak bola profesional. Para pengamat melihatnya sebagai pemain muda berbakat untuk diikutkan dalam tim sepak bola Nasional Jerman.

Tapi ia berhenti dari kehidupan karir sepakbola pada 29 Maret 2008. Saat itu umurnya menginjak 20 tahun.  Pertandingan terakhirnya di tim kedua Alemannia Aachen bersama Lewis Holtby, yang kini bermain untuk Liga Premier Inggris di tim sepak bola Tottenham Hotspur dan telah bermain tiga kali untuk tim nasional Jerman.

Burak Karan, pemain tengah yang berasal dari kota barat Wuppertal itu telah bermain untuk Jerman selama tujuh kali di tim U- 16 dan tim U-17. Beberapa mantan rekan dalam timnya adalah Sami Khedira , Dennis Aogo dan Kevin Prince Boateng yang kini menjadi bintang sepak bola.

Pada bulan Januari 2008, ketika Alemania Aachen membeli Karan dari tim Hannover 96, pelatih barunya Thomas Hengen mengatakan sesuatu tentangnya, ” Dia memiliki penglihatan yang tajam, pengoper bola yang sangat terampil dan sangat bagus yang sanagt kita butuhkan untuk menduduki posisi ini.”

Namun semua uang dan ketenaran sepakbola itu tidaklah begitu menarik bagi pemuda Muslim yang sangat taat ini.

“Uang dan karier tidak penting baginya,” kata saudaranya, Mustafa pada suratkabar Bild, seperti yang dikutip oleh International Business Times.

Marcus Olm, mantan pelatihnya di Hannover 96 menyaksikan sosok Karan yanga sangat religius dan tak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktu.

“Baik ketika kami sedang berlatih atau berada dalam perjalanan jauh,ia tetap menegakkan sholat ” kata Marcus Olm pada surat kabar Die Welt.

Karan lantas mulai aktif membuka-buka internet dan menyaksikan kaum muslimin menjadi korban pembantaian kuffar. Mustafa mengatakan bahwa Karan sangat bingung dan sedih, memiliki kemauan kuat untuk berjuang membela kaum muslimin yang tertindas. Hal itulah yang melatarbelakanginya untuk meninggalkan karir cemerlang keduniawiannya di kancah sepak bola.

Menurut Intelijen Domestik Jerman, Burak Karan pada bulan April 2010 pernah mencoba berangkat berjihad di Afghanistan bersama 2 orang kawan sesama muslimnya di Wuppertal, Emrah Erdogan dan saudaranya, Bunyamin Erdogan.

Bunyamin Erdogan gugur syahid dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Oktober 2010. Sementara itu, Emrah Erdogan diadili di Frankfurt pada bulan Juni tahun ini, dengan dakwaan menjadi anggota al Qaeda di Pakistan dan Mujahidin al Shabaab di Somalia.

Dia diduga telah berada di wilayah perbatasan Pakistan – Afghanistan antara bulan Mei 2010 dan Januari 2011, dan bergabung dengan al Shabaab pada Februari 2011. Emrah ditangkap di Tanzania pada Juni 2012 lalu diekstradisi kembali ke Jerman.

Kantor Federal Kejaksaan Jerman lantas meluncurkan investigasi terhadap Karan karena diduga mendukung organisasi Jihad Global. Tapi pengembangan kasus ini tak bisa berjalan banyak.

Setelah lama menghilang dari peredaran, tiba-tiba ia muncul di sebuah video yang diunggah di Youtube pada tanggal 22 Oktober. Dalam video tersebut, nampak Karan dengan nama Abu Abdullah at Turki sedang memanggul senapan serbu Kalashnikov dan menceritakan pertempurannya melawan milisi komunis PKK Kurdi.

Burak Karan telah menunjukkan tekad dan keinginan kuatnya membela kaum muslimin, dengan berjihad dan syahid di Suriah. Taqabalahullah saudaraku, semoga Allah menempatkanmu dalam barisan para syuhada’. Aamiin..!

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Intelijen Jerman, terdapat sekitar 220 orang muslim warganegaranya yang berjihad di Suriah. Dalam sebuah laporan bahkan dikatakan bahwa para Mujahid Jerman ini memiliki kamp militer sendiri di sana. Allahu akbar!! [arkan/ dbs]

Posted fromWordPress for Android

Tinggalkan komentar